Pages

Sunday, December 5, 2010

Unsur-Unsur Karya Sastra Puisi


Pada dasarnya unsur-unsur yang terdapat dalam puisi tidak jauh berbeda dengan unsur-unsur yang terdapat karya sastra prosa, namun secara fisik dan teknik penggunaan bahasa memang memungkinkan terjadi perbedaan yang mencolok antara puisi dan prosa. 
Di antara unsur-unsur intinsik puisi adalah: tema, amanat, bait, baris, enjambemen, irama, bahasa, gaya bahasa, citraan/imagery, neveauk, plot, setting,  penokohan, perwatakan, dan point of view. Kelima unsur terakhir (plot, setting,  penokohan, perwatakan, dan point of view) itu jika memang terdapat dalam sebuah puisi.
a.  Tema, adalah pokok pikiran yang dicetuskan pengarang yang menjadi jiwa dan dasar cerita. Tema bisa dibedakan menjadi tema mayor dan tema minor. Tema mayor adalah tema yang merupakan pusat pikiran sebuah cerita atau karya sastra, sedangkan tema minor merupakan tema yang bisa dilihat dari susut pandang tertentu. Dalam sebuah tema mayor bisa terdapat beberapa tema minor. Bagi seorang pengarang tema ada sebelum mengarang tetapi bagi seorang pembaca tema ada sesudah membaca karangan ataukarya sastra.

b.  Amanat, adalah gagasan yang mendasari karya sastra dan sekaligus pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca atau pendengar.

c.  Bait/strophe, adalah kebulatan arti dan irama dalam kuplet atau karangan yang berbentuk puisi, misal: sebait pantun terdiri atas empat baris, sebait gurindam terdiri atas dua baris.

d.  Enjambemem, adalah perloncatan baris; baris kalimat yang mempunyai tugas ganda untuk menghubungkan bagian yang mendahuluinya dan bagian yang berikutnya.
     Contoh:
                                                DOA
     Tuhan. Beri aku kekuatan
     Menguasai diri sendiri, kesunyian
     dan keserakahan. Beri aku petunjuk selalu
     untuk memilih jalan-Mu, keridoan-Mu. Amin.
                                                (Dari JERAM oleh Ajip Rosidi)

e.  Irama, adalah berturut-turut secara teratur; turun naik (pada bunyi, lagu) yang beraturan; alunan yang terjadi karena perulanngan dan penggantian bunyi dalamarus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada (dalam puisi); ritma; wirama; irama juga merupakan tenaga gaib yang menimbulkan perasaan tertentu kepada manusia dan dapat menimbulkan gaya keindahan sebuah puisi.

f.  Bahasa, yang dimaksud bahasa meliputi diksi (pilihan kata), gaya bahasa/majas, dan makna konotasi/denotasi yang ditimbulkan oleh penggunaan gaya bahasa dan penetapan diksi dalam karya puisi. 

g.  Citraan, merupakan gambaran
    

0 comments:

Post a Comment

thx for your comments..:)