Pages

Sunday, December 5, 2010

Unsur-unsur Karya Sastra Prosa


     Berdasarkan bentuknya karya sastra dapat dibedakan menjadi bentuk puisi, prosa, dan drama. Semua bentuk karya sastra tersusun dari dua unsur pembangun, yaitu unsur intinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur Intrinsik adalah unsur karya sastra yang menmbangun tubuh karya sastra dari dalam tubuh karya sastra itu sendiri. Sedangkan Unsur esktrinsik merupakan unsur pembangun karya sastra yang berasal dari luar tubuh karya sastra itu. Pada bagian ini hanya akan dibahas unsur-unsur pembangun karya sastra prosa.

     Unsur-unsur intrinsik karya sastra prosa adalah sebagaimana diuraikan di bawah ini.

a.  Tema, yaitu pusat cerita, atau ide pokok  yang mendasari penulisan sebuah cerita.Tema dapat diklasifikasikan menjadi  tema mayor, yaitu tema yang memiliki cakupan lebih luas; dan tema minor  yaitu tema yang bisa dilihat sudut pandang tertentu dan mempunyai sifat lebih  spesifik.
Contoh: Jalan Lain ke Roma karya Idrus
            Tema mayor     :   Sifat terus yang kurang pada tempatnya.
            Tema minor      :   - Cita-cita yang kurang kokoh (dari sudut pandang idealisme)
                                        - Kurangnya kematangan jiwa (dari sudut pandang psikologi)
                                       - Terlalu menurutkan kata hati (dari sudut pandang sosial)

b.  Amanat, yaitu pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca.
Contoh: Hendaklah dapat menempatkan sifat keterusterangan dengan baik.
            Sebaiknya kita bisa menjaga keseimbangan kepentingan kehidupan dunia dan akhirat.

c.  Plot / Alur, adalah jalinan peristiwa yang membentuk cerita; jalan cerita. 
Alur dapat diklasifikasikan menjadi alur maju, mundur, kronologis, klimaks, antilklimaks, dan flashback.
    
Alur maju, adalah alur yang menceritakan dari awal hingga akhir cerita.
Alur mundur, adalah alur yang menceritakan kejadian masa lalu/silam.
Alur kronologis, adalah alur berdasarkan tata urutan waktu.
Alur klimaks, adalah alur yang dimulai dari bagian biasa menuju bagian menegangkan.
Alur antiklimaks, adalah alur yang dimulai dari bagian menegangkan menuju biasa.
Alur flashback, adalah alur yang mendahulukan bagian akhir cerita, kembali ke awal menuju ke akhir cerita.

d.  Penokohan, adalah penentuan dan penciptaan citra tokoh dalam karya sastra.

Berdasarkan sifatnya tokoh dalam sebuah karya sastra dapat dibedakan menjadi tiga jenis tokoh, yaitu tokoh protagonis (tokoh lakon), antagonis  (tokoh jahat, lawan, musuh), dan tokoh tirtagonis (tokoh penengah).  
Berdasarkan tingkat kepentingannya dalam cerita dapat dibedakan menjadi dua yaitu tokoh utama  dan tokoh pembantu/figuran.

e.  Karakteristik,  adalah perwatakan tokoh dalam cerita.
Karakteristik tokoh dapat menjadi dua maca, yaitu flat character dan arround character.   
Flat character adalah watak seorang tokoh yang tidak pernah mengalami perubahan dari awal hingga akhir cerita. Arround character adalah jika seorang tokoh mengalami perubahan watak dalam cerita tersebut.
Untuk mengidentifikasi watak seorang tokoh bisa dilakukan dengan teknik-teknik di bawah ini.
     1.     Teknik Dramatik
mengetahui tempat tinggal/lingkungan hidup tokoh, cara tokoh meyelesaikan sebuah permasalahan, dan
pembicaraan tokoh lain.
     2.     Teknik Analitik
            Pada teknik ini pengarang menyampaikan/menguraikan secara langsung perwatakan               tokoh  yang dimunculkan dalam cerita yang dibuatnya.
 Teknik Analitik – Dramatik (gabungan kedua teknik yang ada).

f.  Point of View, adalah sudut pandang pengarang; cara pengarang menempatkan dirinya dalam sebuah cerita. Berikut ini diuraikan beberapa jenis sudut pandang pengarang.
 Narathor Participant, pengarang mempergunakan kata aku-orang pertama (aku sebagai tokoh utama dan aku sebagai bukan tokoh utama).
 Narathor Omniscient, pengarang mempergunakan kata dia  (orang ketiga) untuk pelaku utama dan pengarang mengetahui seluk beluk tokoh dia/menyumbangkan pikiran dalam pribadi tokoh.
 Narathor Observer, pengarang mengisahkan ceritanya dengan mempergunakan kata dia (orang ketiga) untuk tokoh utama, dan pengarang tidak mengethaui jalan pikiran tokoh utama.
 Narathor multiple, campuran antara ketiga jenis narathor di atas.

g.  Setting, adalah latar belakang penceritaan; latar cerita. Terdapat dua jenis setiing, ayaitu setting  fisik (alat, tempat, dan waktu) dan setting psikis (suasana: haru, sedih, gembira, dll).

h.  Suspense dan Foreshadowing
     Suspense, adalah bagian cerita yang mampu membuat pembaca merasakan ketegangan setelah mengikuti atau menyaksikan konflik mental dan konflik sosial yang tajam. Foreshadowing, merupakan kelanjutan dari suspense, yaitu pembayangan tentang apa yang akan terjadi kemudian dalam cerita. Bagianini diciptakan oleh pengarang  untuk memikat perhatian pembaca terhadap keseluruhan cerita agar merasa nikmat dan puas, tidak merasa bosan.

i.   Limited Fokus dan Unity
     Limited Fokus, adalah bagian cerita yang paling dipentingkan dari semua jalinan cerita yang ada; dapat dikatakan merupakan pusat cerita. Sedangkan  unity  merupakan kesatuan atau kepaduan yang terdapat dalam sebuah cerita. Jadi walaupun dalam sebuah cerita terdapat banyak sekali pecahan cerita yang mendampingi cerita inti, keseluruhan cerita tetap bisa dinikmati oelh pembaca dengan baik karena terdapat unsur kesatuan tersebut.

j.   Bahasa, yaitu bahasa apakah yang dipergunakan; bagimana kandungan makna denotasi/konotasi, ambiguitas maknanya, interferensi bahasa asing/ daerah yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

k.  Gaya Bahasa/Majas, yang dimaksudkan adalah gaya bahasa apa saja yang sering dipergunakan oleh penngarang dalam menulis ceritanya (personifikasi, metonimia, alegori, sinekdok, hiperbola,dll).


     Sedangkan yang termasuk dalam unsur ekstrinsik sebuah karya sastra prosa adalah sebagaimana contoh di bawah ini.
     Dalam cerpen  Jalan Lain ke Roma karya Idrus mengandung nilai-nilai kehidupan yang besar artinya bagi pembaca yang mau memahami secara mendalam. Nilai-nilai kehidupan tersebut antara alain adalah nilai sosial, moral, ekonomi, kejiwaan, politik, filosofis, dll.
1.  Nilai Sosial
     Sifat terus terang adalah baik, tetapi jika salah menempatkan akan menimbulkan hal negatif, sebagaimana yang dialami oleh Open.
2.  Nilai Kejiwaan
     Mendalami jiwa orang lain adalah penting, karena dengan begitu kita bisa bergaul dengan masayarakat secara lebih baik.
3.  Nilai Moral
     Sifat kejujuran sangat penting dan sangat mulia di hadapan Tuhan.
4.  Nilai Ekonomi
     Tidak mudah berputus asa, gaga satu pekerjaan, cari pekerjaan yang lain.
5.  Nilai Politik
     Perjuangan membela kepentingan banyak orang dengan cara berjuang secara sungguh-sungguh.
6.  Nilai Filosofi/Religius
     Sebagai pemeluk agama Islam yang kuat, Open berusaha untuk mendakwahkan agamanya.

0 comments:

Post a Comment

thx for your comments..:)