Pages

Friday, January 20, 2012

Clara's Medal


“… hampir tidak ada persoalan besar di dunia ini, kecuali jika kamu sudah kehilangan keberanian untuk berharap.” ( Hlm. 444 )

Mendapatkan medali olimpiade adalah impian Clara sejak kecil. Sejak ayahnya membuatnya akrab dengan fisika. Impian itu pulalah yang mengantarkan Clara menjadi satu- satunya perempuan di asrama FUSI ( Fisika Untuk Siswa Indonesia ), asrama tempat penggodogan calon – calon peserta olimpiade fisika internasional.

Ada 16 siswa yang telah terseleksi untuk mengikuti  5 bulan pelatihan intensif di asrama tersebut. Dari 16 tersebut, hanya 12 siswa yang nantinya akan dikirim untuk mewakili Indonesia ke ajang olimpiade fisika internasional. Hal ini disengaja untuk menciptakan kondisi ‘kritis’ . Kondisi yang memaksa siswa untuk terus berusaha  melangkah keluar menjadi pemenang. 

Ya, mereka semua memang  tekun belajar mati- matian. Namun, di sela- sela itu ada saja yang dilakukan untuk mengurangi ketegangan. Main game menjadi selingan mereka.  Melontarkan gurauan  kocak dan teka teki yang menghibur sering dilakukan oleh Made. Clara masih bisa membaca chicklit. Bahkan Khrisna, masih sempat melakukan percobaan – percobaan yang menghibur  penghuni panti asuhan dekat asrama. Namun yang paling ekstrim adalah Bagas. Entah bagaimana caranya, dengan penggunaan internet yang dibatasi dia berhasil membobol situs kepolisian RI. 

Walaupun telah sering mengantarkan para siswa  di kancah internasional, FUSI sendiri sebagai organisasi non profit yang tergantung pada donasi, masih menghadapi masalah klasik, yaitu pendanaan. Seiring dengan pemberitaan negatif karena kasus Bagas, dan serangan akan  keberadaan FUSI yang ‘hanya’ menciptakan siswa yang mahir mengatasi soal- soal di atas kertas, bukan ilmuwan sejati, para donatur melakukan pembatalan sepihak. FUSI berada dalam kondisi kritis.

Novel ini memang terinspirasi oleh Mestakung. Dalam setiap kondisi kritis, selagi  mau melangkah  terbukalah jalan keluar. Melangkah terus dengan tekun, terjadilah MESTAKUNG ( seMESTA menduKUNG ). Prinsip yang digagas Prof. Yohanes Surya ,P.Hd. ini terkenal setelah tim olimpiade fisika Indonesia menjadi juara dunia pada tahun 2006. Teori prinsip ini sudah ditulis oleh beliau dalam buku Mestakung Rahasia Sukses Juara Dunia Olimpiade Fisika, dan pernah saya review  di sini.

  Konflik yang diangkat pun  beberapa pernah dialami Prof. Yohanes Surya dan  ditulis di buku tersebut. Jadi bisa dikatakan novel ini adalah bentuk fiksinya yang dibuat lebih dramatis. Menjadi lebih menarik karena  dilengkapi dengan kisah latar belakang beberapa penghuni asrama yang dapat dijadikan inspirasi bahwa dalam keterbatasan dan dalam kondisi yang tidak nyaman, tetap  mampu merealisasikan cita- cita. 

Namun, selain hal positif, ada satu hal membuat saya masygul di awal cerita. Salah satu peserta baru saja tiba di asrama FUSI dan dengan santainya merokok. Tidak dipungkiri bahwa banyak pelajar yang merokok. Tetapi sepertinya absurd merokok dilakukan secara terang- terangan oleh seorang siswa berprestasi sekaliber itu, wakil sekolah, dan wakil daerah. Mengingat larangan merokok sudah menjadi ‘norma’ umum dalam tata tertib semua sekolah . 

Justru hal yang logis terjadi menurut saya, saat ada salah satu peserta yang keluar sifat liciknya, dan melakukan hal buruk karena terlalu takut akan kegagalan. Pasti banyak manusia seperti ini di kehidupan nyata . Ber- IQ tinggi , namun rendah integritasnya. Apa yang diputuskan FUSI kepadanya bisa menjadi pembelajaran bagi pembaca muda, akan pentingnya menjaga kejujuran dan persaingan yang sehat.

Novel ini perlu dibaca oleh para pelajar, penggemar fisika, dan cocok jika dijadikan koleksi perpustakaan sekolah.


Judul                     : Clara's Medal
Penulis                  : Feby Indirani
Penerbit                : Qanita
Tahun                    : 2011
Hlm                       : 484
ISBN                    : 9786029225044

Thursday, January 19, 2012

Kumcer : Simpang Jalan


Manusia dengan berbagai karakternya tak pernah habis dijadikan bahan cerita. Baik, buruk, egois, simpatik, kejam, penyayang, penghianat, loyal, pembohong, jujur, dll. Keberagaman karakter melahirkan keberagaman cerita, yang  dikumpulkan dalam buku ini.


Kumpulan cerpen Simpang Jalan, Berteman Setan Berkawan Malaikat mengupas berbagai macam karakter manusia dalam 13 cerita pendek, dengan setting yang cukup bervariasi.  Penulis berusaha menempatkan pembaca  di persimpangan jalan dalam menyikapi ceritanya, akan memilih berteman iblis, atau berkawan malaikat. Yang pasti, cerita yang disajikan dapat dijadikan pembelajaran bagi nurani.




Berikut ini  cerpen- cerpennya :
  1.                                                                                
      1. Rizki Masjid Kami
Menarik, karena tokoh penceritanya sebuah benda mati.

2.       2.  Tinggal Berbiji Dua
Sederhana, tapi mengena. Tentang  Asep Ajag, seorang kepala keluarga yang sangat sulit menjalankan puasa

3.        3.  Pulang
Mengingatkan bagaimana jika  saat sedang melakukan dosa, ajal menjemput kita.

4.    4.       Kabar Kabur
Karena emosional  atau mungkin kebodohan, mengikuti kabar yang masih kabur. Akibatnya fatal. ( cerpen ini sepertinya terinspirasi dari isu dukun santet yang dulu pernah sempat santer jadi berita di TV )
5.     
5.          5. Hijrah
Kadang orang terpaksa memilih profesi yang dianggap hina. Namun selagi nurani belum mati, hijrah masih bisa dilakukan.
6.      
             6. Mei Mau Kan?
Wanita, seringkali menjadi korban. Haruskah ??
7.        
      7. Terima Kasih Mak Saijah
Lagi- lagi wanita menjadi korban. Jangan hanya salahkan Mak Saijah kalau akhirnya darah tertumpah.
8.     
            8. Terserah Suminah Saja
Beban berat dipikul Suminah. Suminah boleh diam menyerah atau berlari jauh dan mungkin menemukan arah.
9.        
      9. Hujan Salju dan Setai Kuku Debu
Badai salju menghantam negeri tropis . * cerpen satirik
10.    
       10. Manusia Manusia  Lorong
Saya sedikit bingung membayangkan ini. Kalimatnya :
“  Ada orang asing merangsek ke dalam rumah kami dengan memanggul godam, menenteng gada, menghunus pedang, membidikkan senjata. Kami tak tahu dia datang dari mana. Tiba- tiba saja dirinya berkacak pinggang… “
Pertanyaan saya, Berapa tangan yang dimiliki orang asing itu?
11.    
      11. Karma Padang Kashima
Banyak menggunakan istilah Jepang. *nggak ngerti…(  ada daftar istilahnya sih di akhir cerpen…dasar males mbolak mbalik saja..! *plaaak…)
12
      12.   Peluru Terakhir
Hanya tinggal satu peluru. Di mana ‘sebaiknya’ disarangkan..?
13.  
           13. Gitu Aja Kok
Wanita di balik burka. Ingin menyingkap indahnya?

Hmm…buku kumcer ini menyajikan kisah yang mudah dicerna dan kaya pesan moral. Sayang, sepertinya proses editing terburu- buru. Banyak sekali typo dan kesalahan penggunaan EYD.
Mungkin bisa menjadi perhatian penerbit untuk ke depannya. Salam sukses..!

Judul : Simpang Jalan Berteman setan Berkawan Malaikat
Penuls : Suguh Kurniawan
Penerbit : Hasfa arias
Terbit : 2011
Tebal : 128 hlm.

Wednesday, January 4, 2012

[ Ulasan ] LRS Seputih Mataram




Leutika Reading Society ( LRS ) Chapter Seputih Mataram, mengadakan kumpul perdana pada tanggal 12 Desember 2011,  tepat setelah selesai masa ujian akhir semester Genap. Karena anggota- anggotanya sementara ini adalah siswa dan siswi SMAN 1 Seputih Mataram , tentu tempat kumpul yang paling terjangkau adalah di sekolah , pinjam kelas XE. 

Oya, bagi yang belum tahu,  Seputih Mataram adalah sebuah kecamatan di wilayah Lampung Tengah, sekitar 75 km dari pusat kota Bandar Lampung. Letaknya cukup jauh dari pusat kota , jadi  lumrah ketika akhirnya warganya, termasuk saya,  relatif jarang mengunjungi  toko buku.  Untungnya, sekarang internet sudah menjangkau pelosok desa, sehingga cukup terbantu dengan membeli buku  melalui situs – situs penerbit atau Toko buku online. 

Kembali ke LRS, pada pertemuan perdana tersebut, forum diskusi terjadi  secara tidak resmi. Jadi yang dilakukan adalah ngobrol bersama tentang apa dan bagaimana LRS nantinya. 

Pertama, Sri cukup baik hati memberikan buku tulisnya sebagai semacam buku induk anggota. Yang diisi dengan biodata lengkap masing – masing anggota dan daftar buku bacaan mereka nantinya. Jadi diharapkan dengan membuka buku itu, saling tahu profil dan perkembangan baca masing masing.  

Selanjutnya, cuap- cuap sebentar tentang kronologi terbentuknya LRS Seputih Mataram, yang berawal dari membaca note FB Leutika Prio  yang berjudul Promo LRS sampai akhirnya mendapat paket buku sebagai bahan bacaan bersama. Pada bulan Desember, paket buku yang diterima adalah 5 eksemplar novel DD Elegi seorang Penyanyi Dangdut, dan masing- masing 1 eksemplar novel Metamorfosis Gendis, kisah humor  Untung Ada Bejo Cerita Dodol Anak Sekolahan, dan buku 100 Cara Asyik Hadapi Masalah. 

Kemudian, obrolan tetap berlangsung. Akhirnya didapat kesepakatan sebagai berikut,
a.       Wajib membaca buku  dan membuat ulasan minimal 1 buku dalam sebulan . ( masih rendah banget ya..? It’s ok, kan baru awal..) Ulasan wajib dipublish di note FB masing- masing atau di blog .
b.      Batas waktu baca 1 buku adalah seminggu. Lewat dari seminggu  harus  digilir ke anggota yang lain. Jika tidak, ada uang denda yang nantinya digunakan untuk membeli buku bersama.
c.       Tidak diperkenankan meminjamkan buku pada selain anggota LRS. Jika ada yang ingin meminjam, dianjurkan untuk mendaftar sebagai anggota terlebih dahulu.
d.      Wajib menghadiri pertemuan offline sebulan sekali dengan materi pertemuan ditentukan kemudian.

Nah, baru  itu yang dilakukan pada pertemuan perdana. Berhubung ada  banyak anggota, buku yang ada dibaca dulu oleh anggota yang kelas XII. Dengan pertimbangan, sebentar lagi mereka harus fokus pada ujian nasional. Setelah itu, baru digilir ke anggota- anggota yang lainnya.  Selain itu buku koleksi pribadi juga turut beredar sebagai bekal liburan.

Inilah kisah pertama dari LRS Chapter Seputih Mataram. Yang pasti, kami berterima kasih sekali pada penerbit Leutika yang peduli dan mendukung penuh pada pemasyarakatan budaya membaca. LRS Seputih Mataram juga terbuka bagi siapa saja yang ingin bergabung , dengan cara cukup meng-inbok ke FB atau email ke y_riwinasti@yahoo.com atau bisa juga mendaftar secara offline.

                                                                               Seputih Mataram, 23 Desember 2011

Catatan                : sayang sekali, lupa membawa kamera sehingga tidak ada foto-fotonya. Insha Allah di pertemuan berikutnya.



Tuesday, January 3, 2012

Untung Ada Bejo, Cerita Dodol Anak Sekolahan



Judul                     : Untung Ada Bejo, Cerita Dodol Anak Sekolahan
Penulis                  : Eko Sugiarto
Penerbit                : Leutika
Terbit                    : Cetakan Pertama, Februari 2010
Tebal                    : x + 156 hlm
Ukuran                 : 11 x 18 cm
ISBN                    : 978-602-8597-22-7




Humor, dalam keseharian sangat diperlukan. Dalam berbagai penelitian disebutkan humor berdampak positif bagi manusia , baik untuk fisik maupun psikis. 

 
Tentu semua sudah merasakan bagaimana reaksi   saat bersentuhan dengan humor yang sesuai selera . Tersenyum, atau bahkan sampai tertawa terbahak - bahak…?? Artinya, humor dapat menimbulkan rasa senang di hati. Nah, saat orang sedang merasa senang, umumnya berpengaruh pada perilakunya. Biasanya sih cenderung jadi berperilaku positif, mampu bersikap baik pada orang lain,  dan pikirannya lebih terbuka. Coba bedakan dengan orang yang hatinya sedang kesal….hiii…. pasti nggak nyaman deh berada di dekatnya. Minimal lihat raut mukanya sudah berasa gimanaaaaaa  gitu.


Untuk itu, perlulah sesekali kita menciptakan atau menyebarkan humor segar di sekitar kita. Asal tidak keterlaluan, misal humor yang menyangkut cacat atau aib seseorang . 


Nah, that’s why I read this book. Humor lucu seputar anak sekolah. Secara pekerjaan saya berhubungan erat dengan anak sekolah, so pasti ingin tahu, cerita dodol macam apa yang ditawarkan di buku ini. Siapa tahu jadi dapat ide  ‘ice breaking ‘ yang pas saat anak - anak jenuh belajar.

Dari judulnya sudah jelas,  tokoh utama dalam kisah-kisah humor ini adalah si Bejo. ( Hah..?! Baru nyadar, ada nama orang di judulnya. Ikutin challenge-nya mbak Fanda ah..) Bejo, seorang siswa ( sebagian besar diceritakan sebagai siswa SD ) yang tingkahnya, perkataannya, menimbulkan kekesalan sekaligus kelucuan bagi yang menyimaknya.  Entah karena kebandelannya, kemalasannya, kepolosannya, ketidaktahuannya, sampai kepandaiannya dalam mencari – cari alasan.

Buku ini berisi lebih dari 100 cerita  konyol seputar anak sekolahan yang pastinya   menggelitik  dan menimbulkan rasa geli. Cocok  sebagai bacaan super ringan saat Anda bersantai.

- LRS Chapter Seputih Mataram -

Sunday, January 1, 2012

Suddenly Supranatural: Arwah di Sekolah


Lihat judulnya yang berbau supranatural  plus arwah, terus konon tokohnya si Kat masih kelas 7, ceritanya tentang orang yang  bisa berhubungan dengan makhluk gaib, lah…  tadinya  sama sekali tidak membuat  tertarik  . Bukannya takut membayangkan hantu horor gitu, tapi saya udah merasa duluan, tidak bakal bisa menikmati  cerita seperti itu. 

Sampai kemudian, keponakan  ( Siti Yulia ) yang juga masih kelas 7, berlibur ke rumah.  Doi beli novel ini, dan tampak asyik membacanya. Tentu bisa ditebak selanjutnya, saya ikutan baca… J dan…. ho ho… saya menikmatinya.  Yea…

Novel ini memang bercerita tentang remaja yang memiliki ibu berprofesi unik. Dia bisa melihat arwah orang  orang yang sudah mati, dan bisa memanggil serta berkomunikasi dengan mereka. Bakat itupun ternyata menurun pada si anak tersebut pada saat dia berusia 13 tahun. 

Mengesampingkan ketidakpercayaan saya bahwa manusia bisa memanggil  arwah orang mati, membaca novel ini terasa hangat. Saya suka hubungan yang harmonis  antara Kat dan ibunya. Untuk anak seusia Kat, latar belakang keluarga sangat menentukan posisinya dalam pergaulan. Artinya, kalau kau punya ibu yang ‘aneh’  alamat menjadi sasaran empuk celaan teman temannya. Malu maluin !   Dengan kondisi seperti itu gimana Kat berusaha tetap menjaga perasaan ibunya, menyenangkan hati ibunya,dan  kesepahaman di antara keduanya  mengesankan bagi saya. 

Persahabatan antara Kat dan Jac pun terasa manis. Saling mengerti, menerima, menjaga rahasia. Saya suka bagian ketika Jac memahami ketidakmampuan Kat menolak perintah Shosana membuat 150 potongan kertas hias untuk dekorasi pesta dansa, dan Jac lah yang  mendorong Kat untuk berani mengambil sikap sesuai kata hatinya.   Pada bagian Kat akhirnya berani memberi ‘pelajaran kecil ’  pada Brooklyn, si cewek satelit bergaya seleb remaja, sukses membuat saya tertawa. 

Oya, saya juga  dibuat tersenyum dengan keengganan Kat membaca novel yang ceritanya menyedihkan.  Sudah susah payah mengeluarkan uang untuk membeli bukunya, kita dibuat merasa seperti itu.  ( He he…jadi ingat saat saya membaca New Moon. Dibuat sedih dengan keputusan Edward meninggalkan Bella …Halah..! )

Yup, intinya saya suka membaca novel ini  bukan dari temanya, namun dari karakter  dan cara  tokohnya menghadapi  problematika kehidupan awal remajanya. Hew…jadi kepengen baca seri berikutnya…..!!

  Judul   : Suddenly Supranatural Arwah di Sekolah
 ISBN: 978-979-024-467-2
 Tebal : 210+vi hal
 Ukuran: 13 x 20,5 cm
 Terbit: Februari 2011
 Penerbit : Atria