Penulis : Dian Nafi
Penerbit : Hasfa Publishing
Tebal : x + 74 hal
Terbit : 2010
Jodoh di tangan Tuhan. Ungkapan lama ini beredar luas dan banyak diyakini kebenarannya oleh masyarakat. Namun walau begitu, manusia tetap harus melakukan ikhtiar untuk mendapatkan jodohnya, tidak serta merta pasrah begitu saja.
Lalu, ikhtiar seperti apa sih yang dilakukan oleh warga pesantren untuk menemukan jodohnya? Mengingat pesantren bisa dibilang relatif ‘steril’ dari aktivitas pergaulan dengan lawan jenis yang bukan mahromnya. Gamblangnya, tidak ada konsep pacaran sebelum menikah.
Buku ini merekam kisah – kisah unik warga pesantren dalam hal perjodohan tersebut. Lika liku yang dijalani diceritakan dengan bahasa yang sederhana. Simak saja salah satu cuplikannya :
“Aku ini jelek, hitam, bandel, dan nggak bisa masak”, kata Rodhiyah ketus.
Kami yang mengintip dua sejoli di ruang tamu rumah simbah saling berpandang- pandangan. Rodhiyah ini aneh benar.Biasanya kalau perempuan dipertemukan dengan laki- laki untuk sebuah perjodohan pasti memasang muka semanis mungkin, berlaku selemah lembut mungkin. Ini kok?! ….( Perjodohan Ning,hal.53 )
Kira – kira bagaimana tanggapan Gus Hanif atas sikap dan perkataan Rodhiyah tersebut ? Silakan baca sendiri ya….:)
Buku ini memang sangat ringan, sederhana. Namun bisa sebagai gambaran bagi yang masih lajang untuk melakukan ‘taaruf’ sesuai dengan koridor Islam. Selain itu juga banyak pesan- pesan tentang pernikahan yang berguna baik untuk yang masih lajang maupun yang sudah menikah. Konon kabarnya, sebuah produser film indie juga berminat untuk memfilmkannya.:)
2 comments:
oh, kupikir buku ini kumcer. menarik nih
aku punya dua mb...^^
mau swap gak..?
Post a Comment
thx for your comments..:)