Pages

Wednesday, February 15, 2012

Mahabarata



Kisah Mahabarata merupakan bagian dari kitab Weda, yang diyakini oleh pemeluk agama Hindu. Wiracarita ini terbagi menjadi delapan belas parwa. Umat Hindu yakin kisah ini  memang pernah terjadi  ( nonfiksi ) dan konon, bekas tempat terjadinya peperangan masih ada.

Saya masih teringat dulu TVRI, satu- satunya chanel TV yang bisa diakses dengan bebas pada waktu itu, pernah menayangkan serial kolosal Mahabarata. Setiap penayangannya selalu dinanti dan mampu   memukau penonton. Walaupun saya lupa dengan detail ceritanya, gaung  bagusnya masih terngiang hingga kini. Oleh karena itu saya tertarik untuk membaca bukunya.

Ternyata, membaca buku ini membutuhkan kesabaran. Pada parwa pertama ( Adiparwa ) , yang membahas asal- usul keturunan, jujur saja saya hampir menyerah. Tanpa bantuan visual, nama karakter yang banyak sungguh membingungkan. Apalagi riwayat kelahiran tidak sesederhana seperti lahirnya putra dari sepasang suami istri. 

Sampai saya mencoba membuat coretan silsilah pohon keluarga.



Keterangan                 ---->;             Garis anak / keturunan
                                    ___           Garis pernikahan / pasangan

Jadi, dalam cerita ini, Abyasa memberikan benih pada Ambika dan Ambalika. Dari Ambika lahirlah Dastarasta, yang nantinya menikah dengan Gandari dan mempunyai 100 putra Kurawa. Lalu Dari Ambalika lahir Pandu dan Widura. Lalu Pandu menikah dengan Kunti  dan Madri. Tapi tidak memiliki putra. Akhirnya karena darmanya, Kunti mendapat berkah benih dari Dewa Keadilan, hingga lahirlah Yudistira. Dari Dewa Angin Kunti melahirkan Bima. Dari Dewa Indra lahirlah Arjuna. Sebelum menikah dengan Pandu, Kunti pernah bersenggama dengan Dewa Surya hingga lahirlah Karna. Nantinya, Karna ini bergabung dengan Kurawa melawan Pandawa. Sementara Madri, mendapat benih dari Dewa Aswin hingga lahirlah si kembar Nakula dan Sahadewa.

Dalam perkembangannya, timbul iri di hati putra Dastarastra, hingga sering melakukan tindakan licik untuk mencelakakan Putra Pandu (Pandawa ). Sadar tidak bisa mengalahkan kekuatan fisik kaum Pandawa, akhirnya putra Dastarastra menyusun siasat licik, dengan menantang bermain dadu. Dalam perjudian inilah Pandawa dapat dikalahkan. Karena berpegang teguh pada darma, mereka menerima kekalahan dan dibuang selama 12 tahun. Pada tahun ketiga belas tidak boleh ada yang mengenali mereka. Jika sampai ada yang mengenali, masa pembuangan akan diperpanjang selama 12 tahun lagi. 

Setelah masa pembuangan akhirnya dilalui, Pandawa ingin meminta kembali hak mereka . Bahkan Kresna dengan bijak mengatakan , cukup berikan lima desa pada mereka. Namun, permohonan itu ditolak, sehingga perang saudara antara Pandawa melawan Kurawa tidak bisa dielakkan lagi. Kisah peperangannya sendiri dilukiskan dengan cukup detail dalam bebarapa parwa.

Dalam buku ini, banyak bertebar contoh kebajikan dalam kehidupan. Jika manusia tetap berpegang teguh pada darma, akan datang keberhasilan dan kesenangan. 

****
Sekadar informasi, Okeyzz mengenalkan saya pada gerakan buku bergilir. Sebuah gerakan kreatif menyebarkan buku- buku yang telah dibaca kepada orang lain yang ingin membacanya. Jadi kita nempel stiker buku bergilir di sebuah buku, kemudian buku tersebut ditaruh di tempat umum, dan orang yang menemukan bisa mengambil dan membacanya. Selesai baca, mereka juga harus meletakkan di tempat-tempat  umum lagi agar bisa dibaca orang lain yang menemukannya. Begitu seterusnya.

 Tadinya saya ingin menaruhnya di gerbang pura sekolah, ( lingkungan saya 25% beragama Hindu, jadi banyak bertebar pura seperti di Bali ) tapi rupanya sebelum sempat saya taruh, Pak Ketut Darma tertarik untuk membacanya. Jika sebuah buku sudah menemukan pembacanya , apa yang bisa kita lakukan selain mempersilakannya?  :)

Spesial dedicated to Okeyzz..big hug for you…:)

Judul : Mahabarata
Penulis : P. Lal
Penerjemah : Harijadi S. Hartowardojo
Penerbit : Pustaka Jaya
Edisi : Cetakan ketiga, 2008
Tebal : 424 hlm.

3 comments:

Oky said...

Wow, nice review. Makasih mba Yayun sudah di review bukunya...

Hehe, semoga bukunya bisa bermanfaat bagi Pak Ketut Darma yaa :D

LOL. Mungkin stikernya bisa dipake untuk buku lainnya ^^

Yayun Riwinasti said...

hehe ...btw kl butuh stiker itu bs dapetin darimana ya...??

Ufukkiblat said...

nyari buku ini dimana ya sekarang..?? aku kesulitan nyarinya

Post a Comment

thx for your comments..:)