Pages

Friday, February 25, 2011

“ BERCINTA DALAM TAHAJJUDKU “

Novel  religius ini berlabel  ‘best  seller’ di kover depannya.  Menilik sejak dari cetakan pertama bulan Agusus  2010 sudah 3 kali cetak, memang label itu tidak mengada – ada.

Bab 1, pembukaan novel ini , disajikan  dengan  apik, dengan teknik flash back yang membuat pembaca bertanya- tanya, “ Siapa Bangga as- Salam ? “ dan ” Siapa perempuan muda yang tampak sangat berduka di sisinya ?” ….

Tokoh utamanya adalah Kisi Carissa, seorang gadis yang manja, emosional, dan  berlimpah kasih sayang dari orang tuanya,  namun jauh dari ajaran agama Islam yang kaffah.  Hidupnya ditimpa berbagai ujian berat yang bertubi – tubi. Diawali dengan kematian tiba- tiba papa terkasih yang sangat dekat dengannya, hingga berbagai peristiwa tragis yang di satu sisi membuatnya semakin mengenal ajaran islam.

Banyak bertebar ajaran Islam  yang bisa ditemukan pembaca. Seperti seni menjaga hati kepada lawan jenis, niat ikhlash karena Allah, renungan kematian, kesabaran dan tawakal dalam menghadapi ujian hidup, juga indahnya ketika berhasil memaafkan orang yang  sangat dibenci.

Namun, seperti pepatah tak ada gading yang tak retak, beberapa peristiwa dalam novel ini  terkesan agak tidak realistis. Misalnya, pada saat kematian papanya . Dikisahkan Kisi dan mamanya dikejutkan dengan datangnya ambulans yang  tiba – tiba membawa jenazah papanya yang sudah terbungkus kain kafan. Umumnya, setahu saya,  ketika seseorang baru tertimpa kecelakaan, apalagi novel ini sudah ber- setting 2007, pasti keluarganya dikabari terlebih dahulu. Entah dari pihak kepolisian, rumah sakit, atau orang2 yang menolongnya, sembari mengurus proses administrasi di rumah sakit. Iya nggak sih ?  Penggambaran kesedihan  Kisi dan mamanya pun terasa kurang. Kesannya terlalu mudah untuk  menerima tragedi ini.

Demikian juga dengan keterkejutan Bangga tentang terbukanya identitas Mauricio Iglesias  yang ternyata seorang atheis. Dialog antara Bangga dan Mauricio terkesan seadanya.  Begitu juga dengan ketidaktahuan Kisi dan mamanya tentang sholat apa yang dilaksanakan pada malam hari. Rasanya jarang ada yang belum tahu tentang sholat tahajud, di negeri yang mayoritas muslim ini. Mengingat hampir di setiap RT ada kelompok ibu pengajian, di sekolah pelajaran agama juga diajarkan sejak SD, tetangga mereka juga seorang haji, dan Kisi pun sering berangkat sholat tarawih di masjid.

Lepas dari itu semua, novel ini banyak memberi pesan religius dalam kehidupan pembaca. Yang pasti sabar dan tawakal dalam menghadapi cobaan hidup. Endingnya pun disajikan   yang tak kalah apiknya  dengan pembukanya. Penasaran..?..:)


Judul               : Bercinta dalam Tahajjudku
Penulis            : Anshela
Penerbit          : Diva Press
Terbit              : Cetakan III, Desember 2010
Tebal              : 216 hal.

Foto diambil dari
http://divapresspublisher.wordpress.com/2010/08/06/bercinta-dalam-tahajjudku-2/

0 comments:

Post a Comment

thx for your comments..:)