oleh Yayun Riwinasti
mendung itu masih menggayut di langit jiwaku
terbayang bongkah awan siap muntahkan hujan
menusuk deras sekujur badan
menggigil...dingin.....dan pedih....
ahhh...bukankah bibirku yang bisa merayu lembut hadirnya angin?
bukankah seluruh warna tersedia di alam?
Apa sulitnya menghembus bayang awan yang menghantui?
Apa sulitnya mengangankan pelangi?
lalu..
terbayang lagi tetes air menjadi cermin
memantulkan jelas segala rupa noda...
tidak bersih...tidak cantik...tidak indah...
suram ...dan memandangnya adalah siksa.
ahhh....bukankah tanganku yang bisa menggosok noda menjadi kilau?
Bukankah seluruh panorama indah tersedia di alam?
Apa sulitnya ? Apa sulitnya? Apa sulitnya?
- Pikirankulah yang bisa mengubah neraka menjadi surga-
terbayang bongkah awan siap muntahkan hujan
menusuk deras sekujur badan
menggigil...dingin.....dan pedih....
ahhh...bukankah bibirku yang bisa merayu lembut hadirnya angin?
bukankah seluruh warna tersedia di alam?
Apa sulitnya menghembus bayang awan yang menghantui?
Apa sulitnya mengangankan pelangi?
lalu..
terbayang lagi tetes air menjadi cermin
memantulkan jelas segala rupa noda...
tidak bersih...tidak cantik...tidak indah...
suram ...dan memandangnya adalah siksa.
ahhh....bukankah tanganku yang bisa menggosok noda menjadi kilau?
Bukankah seluruh panorama indah tersedia di alam?
Apa sulitnya ? Apa sulitnya? Apa sulitnya?
- Pikirankulah yang bisa mengubah neraka menjadi surga-
0 comments:
Post a Comment
thx for your comments..:)