Judul : Takdir Elir
Penulis : Hans J. Gumulia
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Terbit : 2012
Tebal : 238 hlm.
“ Ingatlah wahai putri Vanadis, bahwa di jalan segelap apa pun, selalu saja ada secercah cahaya yang akan melindungimu…” ( hlm. 76 )
Terjadi konflik di Benua Elir. Dua kerajaan besar, yaitu kerajaan Serenade di bawah pimpinan Raja Althor dan Kerajaan Vandergaard di bawah pimpinan Raja Xaliber berseteru tanpa penyebab yang jelas . Kedua rajanya yang sama- sama hebat saling menunggu akan meletusnya perang besar antarkerajaan.
Seperti biasa, Ordo Vhranas yang berada di Tanah Suci Bedina mengirimkan bantuan untuk mengatasi konflik. Kali ini diutuslah seorang gadis frameless bernama Rozmega yang merupakan anggota Ksatria Valiant Ordo Vhranas. Dengan keyakinan teguh, diembannya tugas tersebut menuju Benua Elir yang letaknya jauh di sebelah timur laut Tanah Utama Vandaria.
Sementara itu, seorang gadis frameless keturunan marga suci Flavinus yang tinggal di Hutan Tenteram Raz’Vinel , Liarra Valweyn Flavinus, juga merasakan kecemasan yang sangat karena terjadinya konflik tersebut. Keahlian memanahnya semakin teruji kali ini.
Dari tempat lain, Republik Highwind, pemuda separuh frameless bernama Sigmar Arvhelon pun turut terseret dalam konflik Elir ini. Kecerdasan logika dan pengetahuanya dapat diandalkan dalam situasi – situasi genting.
Lalu, kemanakah Takdir Elir membawa kelima tokoh hebat tersebut ?
Banyak hal yang menarik dalam Takdir Elir ini. Pertama, saya sangat menyukai settingnya, perubahan suasana yang kontras dari satu tempat ke tempat lainnya digambarkan dengan apik. Dari suasana kota, hutan, gurun, hingga lokasi Republik Highwind yang unik ( dan canggih ) . Lokasi favorit saya adalah hutan Tenteram. Apalagi saat Liarra memetik buah , lalu mengucapkan terima kasih kepada sang pohon. Betapa di tempat ini penulis berhasil menunjukkan hubungan yang harmonis, yang semestinya dilakukan manusia terhadap alam sekitarnya.
Yang menarik selanjutnya yaitu adanya catatan kaki di beberapa bagian. Hal ini membantu imajinasi saya dalam berfantasi membayangkan deskripsinya. Selain itu memberi kesan bahwa ini adalah bukan sekadar fantasi semata.
Kemudian tak lupa saya sebutkan adalah menariknya gambar ilustrasi . Baik ilustrasi tokoh, peta lokasi,hingga aksi. Nih cuplikannya…^^ ( masih banyak lagi yang lainnya )
Peta Benua Elir |
Sayang ilustrasi di hutan Tenteram minim sekali …:)
Kalau mengenai alur ceritanya sendiri cukup rapi dan menarik untuk diikuti. Tiap tahap peristiwa menimbulkan keingintahuan akan peristiwa berikutnya. Hanya, konflik / aksinya memang sering mengejutkan tapi agak terlalu mudah diatasi. Artinya ketegangan memang berhasil dibangun tapi tidak sampai menimbulkan kecemasan yang membuat deg-degan. Namun , secara keseluruhan berhasil membuat saya berdecak . Secara ini karya asli anak bangsa gitu lho… Turut bangga dong…:)
Saat selesai membaca buku pertama ini, banyak alasan saya menunggu sequel berikutnya. Dari awal saya bertanya, alasan istimewa apa hingga Rozmega yang terpilih ? Mengapa hanya Rozmega yang tidak/ belum memiliki senjata ajaib ? Dan yang paling mendasar adalah…Apa yang bakal terjadi di Elir kemudian..? *Tak sabar.
1 comments:
terima kasih resensi mba yayun ^^
aku juga penasaran dengan kelanjutan ceritanya
Post a Comment
thx for your comments..:)